Rabu, 18 Mei 2011

Madu si Penangkal Bakteri Ganas


 
Madu adalah sejenis minuman yang dihasilkan dari lebah, yang sangat bermanfaat dan berkhasiat bagi kita umat manusia. Baru-baru ini ada tim peneliti yang berasal dari Unibersity Of Waales Institute Cardiff (UWIC) yang dipimpin oleh Profesor Rose Cooper, telah meneliti yang ternyata bahwa madu juga bisa menjadi senjata pamungkas melawan bakteri ganas, termasuk antara lain kuman super Methicilin-resistant staphylococcu aureus (MRSA).
Madu yang mereka teliti adalah madu manuka, madu manuka adalah sejenis madu yang diproduksi lebah penghuni pohon manuka yang berada di Selandia Baru. Madu manuka ini disebutkan efektif membunuh tiga jenis bakteri yang biasa menginfeksi saat tubuh terluka, termasuk MRSA. Demikian ditulis  sebuah situs kesehatan, http://healthmad.com.
Tim peneliti ini menemukan fakta bahwa, madu manuka ini dapat mencegah perlekatan bakteri ke jaringan, suatu langkah penting dalam proses infeksi. Madu ini juga dapat menghambat pembentukan biofilm, yang dapat melindungi bakteri dari antibiotik dan membiarkan mereka menimbulkan infeksi secara terus menerus.
Dibelahan dunia ini ada berbagai macam jenis madu dengan rasa khas yang juga berbeda-beda. Meskipun demikian, fakta positifnya tetap sama, yakni banyak manfaat bagi kesehatan dan penyembuhan.
Sebuah penelitian sebelumnya yang dilakukan di AS menunjukkan, madu di AS menunjukkan, madu bisa menyembuhkan luka bakar atau infeksi, dengan cukup dioles pada tempat luka. Selain itu, madu dapat dikonsumsi dan bermafaat untuk segala usia.
Sebenarnya bagi umat Islam, madu bukanhal asing karena Allah telah memberi petunjuk, bahkan mengistimewakannya menjadi nama sebuah surat, An Nahl yang berarti “Lebah” sang penghasil madu itu.
”…. Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesunggunya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (An- Nahl [16] : 69)

Sumber : Majalah Hidayatullah Edisi 1|XXIV Mei 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar